Sabtu, 19 Juni 2010

Color of the Days


Saya ingin merasakan hidup yang sebenar-benarnya hidup. Saya mengutip dari salah satu status orang terdekat saya. Sebenarnya ini tidak sepenuhnya sama, saya hanya mengutipnya sebagian. Saat – saat ini walaupun Allah sama sekali tidak meninggalkan saya dan tetap memberikan rahmatNya, namun yang saya rasakan saat ini adalah kurangnya warna dalam kehidupan saya.

Menjadi mahasiswi salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta haruslah membuat saya begitu bersyukur atas apa yang saya miliki sekarang. Ya itu pasti. Saya sangat bersyukur. Paling tidak keinginan saya dan orang tua dapat tercapai. Hari-hari yang saya jalani bersama teman-teman sekelas yang juga berjuang dengan segenap jiwa dan raga untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan terbilang sangat sulit namun karena keteguhan akhirnya kami semua dapat melewati hari-hari tersebut dengan baik. Perlu di catat bahwa ini tidak mudah. Tapi kami melewatinya. Itu kepuasan luar biasa. Dan untuk saya pribadi itu adalah pencapaian yang sangat baik. Walaupun tidak sebaik yang lainnya mungkin. :)

Ada hari yang begitu menggembirakan sampai-sampai lupa diri, ada hari yang menuntut untuk dihadapi walaupun sangat berat, ada hari yang begitu menyesakkan sampai harus mengeluarkan air mata untuk melewatinya, ada hari yang penuh dengan sebuah pemikiran dan ide cemerlang maka lahirlah hari untuk berkarya, ada hari yang mengecewakan sampai pada akhirnya merusak rencana yang telah tersusun saat ingin memulainya, ada hari yang terbuang sia-sia karena tidak juga melakukan perubahan apapun pada diri sendiri walaupun bukan salah pribadi tapi keadaan yang memaksanya, ada hari yang mengejutkan yang walaupun rencana awal tersusun sedemikian rapi namun karena kejutan itu tidaklah apa apabila ia datang menyapa, ada hari yang penuh dengan kesengsaraan sampai kita tak bisa berbuat apa-apa kecuali berserah diri kepada Allah SWT, ada hari yang memberikan begitu banyak kesempatan untuk memilih mana yang ingin dijalani terlebih dahulu, ada hari yang membuat kita berimajinasi tentang semua cita-cita dan harapan di masa depan.

Tidakkah semua hari itu berwarna?. Jelas, tentu saja iya. Sungguh berwarna. Kita tidak punya kuasa untuk mengelaknya, karena ada programmernya. Namun kadang, karena manusia dikaruniai akal dan pikiran maka tak menutup kemungkinan akan menuntut dirinya menjadi orang yang lebih baik dengan rencana-rencana yang dibuatnya. Manusia perencana dan pelaksana namun penentunya adalah sang pencipta. Tuhan. Dalam keyakinan saya, Allah SWT.

Hidup yang sebenar-benarnya hidup bagi orang terdekat saya adalah hidup merantau. Saya setuju dengan beberapa bagian dimana mungkin kemandirian diuji, jiwa survival digunakan sepenuhnya, sifat dasar manusia yaitu bersosialisasi harus diterapkan. Tak harus merantau pun sebenarnya ketiga aspek diatas berjalan dengan sendirinya dalam kehidupan kita dan dalam situasi tertentu. Tetapi isi kepala orang berbeda-beda toh. Jadi biarkanlah ia memilih jalannya sendiri.

Bagi saya hidup yang sebenar-benarnya hidup adalah merasakan seluruh kriteria hari yang saya sebutkan diatas. Terus terang saya belum seluruhnya merasakan hari-hari tersebut. Tapi jika boleh memilih saya tidak akan mau menerima hari saya harus terluka, menangis, sedih, kecewa, sengsara. Namun itu berarti saya mengingkari keberadaan hari. Saya mengingkari apa yang telah digariskan untuk saya. Untuk sebuah masa bernama pendewasaan diri, saya rasa itu wajar. Tak hanya saya dan orang-orang terdekat saya yang merasakan, namun juga setiap orang di dunia ini. Sekalipun orang yang hidup dalam sebuah kenyamanan yang luar biasa. Tuhan maha adil. Dan adil tidak sesederhana menyamaratakan. Dulu saya berpikir sesempit itu, namun seiring berjalannya waktu, saya mengetahui bahwa keadilan adalah akan ada waktu dimana apa yang kita tanam akan kita tuai.

I WANT MY LIFE’S SO COLORFUL!!!

Dengan tidak meminta terlalu banyak, bila saya diizinkan untuk terus melalui hari-hari sampai ajal menjemput, saya ingin dikelilingi berbagai warna yang indah. Teman-teman yang selalu memberi dukungan dan semangat, orang tua yang menyayangi setulus hati tanpa pamrih dan memberikan seluruhnya yang terbaik, Allah SWT yang selalu menguatkan hambaNya pada saat yang sangat sulit sekalipun. Itu saja. Maka alangkah berwarnanya hidup saya sekarang, esok dan seterusnya.



Runaprilia@Runateahouse :D

1 komentar:

my Diary mengatakan...

like thiss,,

Posting Komentar